Sang legenda musik Funk James Brown
telah menunjukan sebuah tarian yang sedikit banyak juga memiliki gerakan yang
mirip dengan breakdance.
Perkembangan jenis tarian yang satu ini pun sangat pesat,
bahkan beberapa komunitas di Amerika mulai terbentuk. Pada tahun 1980'an,
breakdance sudah menjadi seperti fashion di Amerika. Hampir di setiap malam di
beberapa bagian kota terdapat beberapa komunitas yang saling menunjukan
kebolehannya dalam melakukan jenis tarian ini, walau tidak sedikit yang
berujung pada keributan. Cara mereka berkompetisi memang sangat mirip dengan
freestyle yang biasa ditemukan pada musik Hip Hop. Tidak hanya di jalan-jalan
saja tarian ini ditemukan, karena club dan party pun menjadi lahan empuk bagi
para breaker untuk menunjukan kebolehannya. Pada akhir tahun1980, mulai banyak
kompetis breakdance yang resmi bermunculan dan Battle Of The Year merupakan
salah satu kompetisi yang sangat berkelas. Kehadiran kompetisi ini langsung
diikuti dengan berbagai kompetisi lainnya yang seara tidak langsung mengangkat
kelas jenis tarian ini. Musik
Musik menjadi salah satu elemen penting dalam breakdance, karena para
breakers tentu tidak akan bisa menari tanpa musik. Bahkan kadang-kadang
musik-musik yang seru dapat menjadi sebuah inspirasi tersendiri bagi para
breakers ini. Musik-musik dengan irama break beat merupakan menu wajib di sini,
yaitu dengan campuran musik-musik lain seperti Jazz, Soul, Funk, Electro, Electro Funk, Disco, Hip Hop, sampai R&B.
Musik-musik ini tidak dibiarkan murni begitu saja, karena ada DJ yang bertugas
mengolah musik tersebut sehingga akan terdengar sangat serasi dengan
gerakan-gerakan yang ada.
Tempo pada musik yang dimainkan disini berkisar antara 110 hingga 135 beats
per minute (BPM), sedangkan di Eropa untuk urusan musik memang sedikit berbeda
jika dibandingkan dengan Amerika. Kalu di Amerika para breakers menggunakan
black music untuk mengiri tarian mereka, maka Eropa memilih jenis musik
electronica dan rock untuk mengiringi mereka. Musik yang berbeda tersebut
menjadi sebuah warna tersendiri di dunia ini, dan gerakan-gerakan yang mereka
mainkan pun terlihat lebih extreme dibandingkan dengan gerakan para breakers
yang menggunakan musik-musik pada umumnya.
Fashion
Bagi para breakers, selain musik, fashion atau
wardrobe juga bagian yang sangat penting, karena menurut mereka fashion
merupakan identitas diri mereka sendiri. Breakers pada tahun 1980'an memilih
brand Adidas, Puma atau Fila untuk sepatu yang mereka gunakan, karena sepatu
dari brand ini memiliki tingkat kelenturan yang sangat nyaman dan cukup
menunjang mereka dalam melakukan gerakan-gerakan pada tarian ini. Beberapa
breakers bahkan sengaja menggunakan topi, t-shirt dan sepatu dengan brand yang
sama sehingga terlihat lebih serasi. Sebagai aksesori tambahan beberapa Breaker
membawa tape sebagai
pemutar musik. Pada akhir-akhir ini para b-boys juga sering mengenakan kostum
seperti b-boys pada era tahun 80'an, karena fashion para b-boys pada tahun
tersebut benar-benar sangat nyaman dan cukup sederhana, sehingga mempermudah
ruang gerak mereka.
Selain identitas dari para b-boys, ternyata beberapa atribut yang mereka
gunakan ini juga memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai pelindung ketika mereka
melakukan gerakan-gerakan yang cukup extreme. Walaupun berfungsi sebagai
pelindung, namun tetap saja bagian dari fashion ini sangat menarik untuk
diperhatikan dan tentunya tetap menunjang fashion dari para b-boys tersebut.
Headwear seperti helm skateboard atau topi menjadi pelindung kepala mereka
ketika melakukan gerakan headspins (berputar dengan kepala sebagai tumpuan dan
kaki diatas). Selain itu bandana yang mereka kenakan pada kening mereka juga
berguna untuk menahan rambut mereka sehingga tidak menutupi mata mereka ketika
sedang menari.
Jika pada umumnya kita melihat dandanan para b-boys sangat mirip dengan
dandanan para jamers atau skateboarder, Anda tidak perlu heran jika melihat
para b-boys dengan dandanan a la punk atau gothic sekalipun, karena sebenarnya
hal itu sah-sah saja, karena fashion-lah yang menjadi identitas mereka.
Indonesia pun nampaknya tidak kalah dalam jenis tarian ini. Beberapa
breakers di Indonesia juga pernah menjuarai kompetisi-kompetisi breakdance yang
diadakan di luar negeri. Perkembangan breakdance di sini pun bisa dibilang
cukup pesat, namun sayangnya beberapa breakers masih kurang dalam urusan
penampilan , seperti pemilihan tempat yang salah untuk melakukan
gerakan-gerakan anehnya, entah karena ingin pamer atau memang tidak ada tempat
lagi.
Festival B-Boy Di Dunia, R16 Korea
2012
Acara final 'R16 Korea 2012 World B-boy Masters Championship' diadakan di aula Olimpik di dalam Taman Olimpiade Seoul, Songpa, Seoul pada tanggal 8 Juli lalu. Hingga sekarang, di dunia B-boy terdapat 4 acara utama meliputi 'Battle Of The Year' yang dijuluki sebagai Piala Dunia B-boy di Jerman, 'Red Bull BC One' dan 'Free Style Session' di Amerika Serikat dan UK B-boy Championship di Inggris. Setelah tim Korea menyapu bersih hadiah di UK B-boy Championship pada tahun 2002 lalu, Korea juga telah mengadakan R16 Korea sejak tahun 2007 lalu dan acara tersebut terpilih sebagai acara utama yang ingin diikuti oleh para B-boy di dunia.
Sejalan dengan semakin tingginya gengsi terhadap acara itu, jumlah peserta terus meningkat dan persaingan juga semakin menjadi sengit. Dengan demikian, babak penyisihan acara tahun 2012 ini diikuti oleh 4.500 peserta B-boy dari 16 negara di dunia mulai bulan April hingga Juni, dan akhirnya 16 tim berpeluang untuk menuju Korea guna mengikuti ‘R16 Korea 2012 World B-boy Masters Championship.’
'R16 Korea 2012 World B-boy Masters Championship' lewat Tren Budaya Korea.
sumber : http://world.kbs.co.kr/indonesian/program/program_trendkorea_detail.htm?No=44481
No comments:
Post a Comment